Pengalaman Berangkat Umrah

Saat itu di tahun 2016 tepatnya bulan Desember tanggal 24. Saya mendapatkan rejeki yang begitu luar biasa dari Allah Azza Wa Jalla untuk berkunjung ke 'RumahNya'. Kenapa saha bilang rejeki yang begitu luar biasa? Ya, karena saya dapat pergi ke Tanah Suci dengan gratis. Sungguh sebuah hal yang diluar nalar saya di mana saat itu saya tidak memilik uang yang jauh dari kata cukup untuk pergi ke sana. Tapi Allah dengan caraNya membuat impian saya itu terwujud.

Saya pergi mendaftar Umrah pada Desember tahun 2015 dan berangkat tepat satu tahun setelahnya yaitu Desember 2016. Saya pergi bersama ketiga saudara saya. Merekalah yang membiayai saya. Allah mengetuk pintu hati mereka untuk melakukan itu. Tanggal 24 Desember 2016 jam 03:00 dini hari, saya berangkat dari rumah bersama tante saya denhan menggunakan taksi menuju bandara. Setibanya di sana, kami langsung melakukan sholat subuh lalu bertemu dengan rombongan jamaah lainnya. Jam 07:00 pihak travel melakukan briefing kepada kami sebagai persiapan selama 7 hari di sana. Kami briefing di ruang VIP bandara, di mana di tempat itu sudah tersedia hidangan prasmanan untuk sarapan. Ruangan tersebut dilengkapi juga dengan WC dan mushola kecil. Selesai briefing kami sejenak melakukan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Tepat jam 08:00 kami melakukan boarding. Saya begitu excited karena ini jadi pengalaman pertama saya naik pesawat, dag dig dug rasanya. Tepat jam 09:00 kami memasuki pesawat lalu kemudian berangkat menuju Doha, Qatar untuk transit di sana. Lama perjalanan yang harus kami tempuh adalah 8 jam. Singkat cerita, kami tiba di Doha, Qatar salah satu bandara terbaik di dunia. Kami transit hanya selama satu jam. Lalu kami berpindah pesawat untuk kemudian menuju Jeddah, Saudi Arabia. Perjalanan dari Doha menuju Jeddah berlangsung selama 2 jam.

Setibanya di bandara Jeddah, Saudi Arabia saat itu adalah jam 5 sore. Alhamdulillah perjalanan kami selama di pesawat dari Indonesia menuju Saudi termasuk lancar dan menyenangkan. Sebelum masuk ke imigrasi kami melakukan sholat Maghrib terlebih dahulu. Setelah selesai pemeriksaan imigrasi kami bersiap menuju bus untuk menuju hotel di Mekkah. Namun di sini terjadi hal yang tidak kami inginkan, koper milik salah satu jamaah kami hilang. Si ibu pemilik koper ini terlihat sangat panik dan stress. Bagaimana tidak, seluruh pakaian dan perlengkapan Umrah beliau ada di sana. Setelah ditindaklanjuti ternyata koper tersebut tertinggal di bandara Doha. Tiga jam lamanya kami menantikan hal tersebut. Pihak travel memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke hotel karena koper milik ibu jamaah itu sedang diproses oleh pihak travel. Perjalanan dengan bus dari Jeddah menuju Mekkah berlangsung kurang lebih selama 2 jam, saat itu hari sudah jam 10 waktu setempat. Saat pihak travel mengumumkan bahwa kami akan memasuki perbatasan Mekkah, dari jendela bus saya dapat melihat menara Hotel Grand Zamzam. Dag dih dug rasanya, seperti mimpi. "Labaik Allahuma Labaik", Ya Allah kami datang memenuhi undanganMu.

Setibanya di hotel saat itu waktu menunjukkan pukul 12 malam. Pihak travel memberikan waktu kepada kami setengah jam untuk istirahat sebentar, beberes lalu bersiap untuk melakukan ibadah Umrah. Kami menginap di salah satu hotel yang berada di gedung Grand Zamzam Tower. Setengah jam berlalu, kami berkumpul di pelataran depan hotel Grand Zamzam untuk bersiap melakukan Tawaf. Hati saya tidak karuan, antara senang, excited bercampur takut hehe. Setelah melakukan briefing kami pun berjalan memasuki Masjidil Haram. Detik pertama kalinya mata saya ini melihat Ka'bah, saya ingin nangis. Menangis bahagia tentunya, karena apa yang saya cita-citakan tercapai. Kami melakukan Tawaf, Sa'i kemudian Tahalul. Alhamdulillah, proses ibadah Umrah kami berjalan dengan lancar. Saat itu waktu menunjukan pukul 4 lebih menuju setengah 5 pagi. Pihak travel menyarankan kami untuk tetap berada di pelataran Ka'bah sembari menunggu waktu Subuh. Tapi, saat itu saya seorang diri memutuskan untuk kembali ke kamar hotel. Saya meminta kunci kamar hotel kepada tante saya, setibanya di kamar hotel saya reflek menangis sejadi-jadinya. Ya, tangisan bahagia yang selama satu tahun saya bendung seketika pecah di kamar tersebut. Tidak ada kata lain selain Alhamdulillah dan ucapan rasa syukur saya karena Allah Azza Wa Jalla begitu baiknya 'mengundang' saya ke 'rumahNya'. Saya yang selama ini begitu banyak dosa dan maksiat, belum memilik uang yang cukup, hanya bermodal niat - keinginan yang kuat akhirnya bisa datang ke Tanah Suci.

Mau dilanjut ngga nih ceritanya..??? ☺️☺️

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Perempuan